"Saya tidak mengerti dengan lima orang bisa menangani status yang telah “kartu kuning”, menurut Saya hanya mukjizat yang dapat menjawabnya,,ucap Dearman Damanik Pemandu Wisata yang telah bekerja di beberapa Travel puluhan Tahun.
Disamping itu Dearman juga didalam tulisannya menyampaikan saran dari sudut sebagai pekerja pariwisata, bahwa dirinya sama sekali tidak berpihak kemana pun dalam hal ini, dan hanya berharap ketegasan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menyikapi permasalahan diatas, agar pembangunan kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) sebaiknya tidak menjadi arena “kekecewaan” bagi sebagian warga yang memahaminya dengan menggunakan aturan main yang dipertanyakan, yang akhirnya akan menimbulkan riak-riak ditengah-tengah insan pariwisata khususnya.
Baca Juga:
Jalan Tomok Menuju Onan Runggu Terputus ,Kendaraan Roda 2 dan 4 Tidak Dapat Melintas
Di Tulisannya Dearman Damanik menyimpulkan bahwa membangun pariwisata itu harus melibatkan semua elemen yang dapat mewujudkan sinergitas untuk meringankan beban yang dipikul, agar kawasan Danau Toba dapat menjadi destinasi pariwisata yang ramah untuk menerima Kunjungan wisatawan baik dari luar Negeri maupun dari dalam negeri di kemudian hari.
"Ini hanya pemikiran pribadi, jika ada yang kurang tepat silahkan dikritik atau memberikan masukan. No bully... kalau dibully itu masalah yang membully, Salam Geopark," ucap Dearman di akhir tulisannya.
[Redaktur Hadi Kurniawan]