SAMOSIR.WAHANNEWS.CO - Tomok, Dearman Damanik salah satu pemerhati kemajuan Pariwisata Nasional khususnya kemajuan Pariwisata Sumatera Utara pada awak media Wahananews.co menyampaikan akan tanggapannya terkait perkembangan yang dilaksanakan akan pengelolaan Geopark Kaldera Toba. Sabtu, 02 February 2025.
Sebelum memulai tulisan selanjutnya, Dearman Damanik yang berprofesi sebagai pekerja pariwisata yang bersentuhan langsung dengan wisatawan di lapangan menyampaikan bahwa Profesi Pemandu wisata/ Tourist Guide salah satu ujung tombak pariwisata. Dimana Pemandu wisata akan memberikan informasi pada wisatawan tentang daerah yang dikunjungi, baik itu terkait dengan kearifan lokal daerah yang dikunjungi dan juga informasi yang menarik tentang kekayaan yang bernilai tinggi di daerah tersebut.
Baca Juga:
Jalan Tomok Menuju Onan Runggu Terputus ,Kendaraan Roda 2 dan 4 Tidak Dapat Melintas
"Kawasan Danau Toba (KDT) salah satu kekayaan yang bernilai tinggi, dimana salah satu kawasan yang termasuk bagian dari taman bumi. Kawasan danau Toba yang terbentuk dari hasil letusan gunung raksasa Toba pada masa mesozoikum di zaman kapur, telah ditetapkan sebagai Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) di Paris, Perancis tanggal 06 Juli 2020," ucap Dearman Damanik yang juga satu-satunya Pemanduwisata yang mengantongi sertifikat Pelatihan Geowisata 42 jam dari Kementerian ESDM RI di Sumatera Utara.
Dearman Damanik seorang Narasumber dan Instruktur Pelatihan Geowisata tahun 2023 di 3 (tiga ) Kabupaten kawasan Danau Toba sebelum kedatangan tim asesor dari UGG-Unesco bersama beberapa Geolog Sumatera Utara dan pakar Geowisata Indonesia Dr.Heriyadi Rahmat, juga menyampaikan bahwa UNESCO Global Geopark (UGGp) adalah kawasan geografis tunggal dan terpadu, tempat situs dan lanskap yang memiliki signifikansi geologis internasional yang dikelola dengan konsep holistik perlindungan pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Dimana dalam pelaksanaanya dengan Pendekatan dari bawah ke atas yang dengan menggabungkan konservasi dengan pembangunan berkelanjutan yang dilanjutkan serta melibatkan masyarakat lokal agar Promosi dapat semakin populer.
Lebih lanjut Dearman Damanik menuliskan bahwa menurut definisi Unesco diatas jelas bahwa geopark bukanlah pariwisata tetapi ada bagian-bagian dari geopark itu yang dapat difungsikan/digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan dengan cara memanfaatkan bagian-bagian tersebut dengan adanya keterlibatan warga lokal dari sisi pariwisata, yaitu geowisata.
Baca Juga:
Dr.Wilmar E.Simandjorang : Toba Caldera UNESCO Global Geopark ( TC UGGP) Mau Dibawa Kemana oleh Pemerintahan Sumatera Utara
"Sebenarnya, tujuan utama dari geopark ini adalah konservasi supaya dapat terjaga kelestarian sebagai warisan dunia. Dengan motto “memuliakan bumi, mensejahterakan masyarakat” ujar Dearman Damanik salah satu Narasumber Geowisata.
Lebih lanjut Dearman menyampaikan bahwa Pengelolaan Geopark Global UNESCO ( GGU) adalah badan yang keberadaannya diakui secara hukum berdasarkan undang-undang nasional. Badan pengelola harus diperlengkapi dengan baik untuk menangani seluruh area dan harus mencakup semua pelaku dan otoritas lokal dan regional yang relevan.