Vandiko juga meminta kepada seluruh jajaran pemerintah agar juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Samosir guna dapat terus mendukung Geopark Kaldera Toba hingga dapat meraih kembali kartu hijau dari UNESCO Global Geopark ( UGGp).Bupati Samosir juga menjelaskan bahwa selain menjaga Culture diversity, Diharapkan juga agar masyarakat juga menjaga geo diversity dan bio diversity.
"Kita harus komit jangan ada lagi melakukan pembakaran hutan dan lahan, karena itu akan merusak lingkungan dan berpengaruh terhadap penilaian validasi,"ujar beliau lebih lanjut
Baca Juga:
FWELB Rumahela Juni-Juli 2025: Hokkop Ma Tanom, Paangur Bona Ni Pinasam
Bupati Samosir juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir akan secara konsisten melaksanakan kegiatan berupa event, ritus maupun festival yang bertema budaya lokal baik yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Samosir maupun komunitas budaya agar budaya leluhur tidak musnah/hilang melainkan tetap lestari dan diminati oleh masyarakat terutama generasi muda, kaum millenial dan Gen Z agar tidak kehilangan jati diri tapi semakin bangga dengan budayanya.
Dijelaskan juga bahwa berbagai usaha dan upaya juga telah dilakukan bersama segenap pelaku pembangunan mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Dimana untuk saat ini telah bergandengan tangan, berkolaborasi menyelenggarakan event berskala international dengan memasukkan kegiatan budaya pada side event, menjual paket wisata budaya dengan mengunjungi situs-situs budaya, sehingga wisatawan manca negara maupun nusantara dapat menikmati atraksi seni dan budaya selama kegiatan berskala international berlangsung.
"Pada tahun ini, ada 2 (dua) event internasional di Samosir yaitu "Aquabike Jetsky" akan dilaksanakan dari tanggal 13-17 Agustus 2025 dan "Ultra Trail Du Mont Blanc (UTMB)" akan dilaksanakan tanggal 17-19 Oktober 2025. Dimana harapan Kita kedua event international ini turut serta memperkenalkan kekayaan budaya batak ke seluruh dunia,,'ujar Bupati
Baca Juga:
Geopark Kaldera Toba Itu Bukan Tugas Dari BPODT , Namun Dukungan Dari BPODT Telah Banyak ke Pihak BPTCUGGp
Di akhir sambutanya Vandiko Gultom mengucapkan Apresiasi kepada Komunitas Rumahela yang terus komit melestarikan dan merawat budaya Batak. Dan kedepannya diharapkan event ini akan dijadikan sebagai even tahunan oleh Pemkab Samosir dan akan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pembina Komunitas Rumahela yang juga Anggota Komisi III DPR RI DR. Hinca IP. Panjaitan XIII, SH, MH menyampaikan tentang Wisata Edukasi Leluhur Batak (WELB) Rumahela 2025. Dimana FWELB 2025 adalah ruang belajar bersama, tempat kita berhenti sejenak, menengok ke belakang, dan bertanya: masihkah kita terhubung dengan tanah yang membentuk jati diri kita.
"Kami menyadari bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran kecil. Dari sebuah langkah kecil yang menolak lupa, dari sejumput kesadaran untuk tidak menyerah pada arus modernisasi yang melucuti akar budaya, dan dari tekad sederhana untuk menjaga tanah sebagai titipan, bukan warisan untuk dihabiskan", ujarnya.