SAMOSIR.WAHANANEES.CO - Jakarta, Guna mendukung Geopark Kaldera Toba ( GKT) agar terhindar dari kartu Merah ( Red Card ) Kementerian Pariwisata mengundang GM Badan Pengelola Kaldera Toba Unesco Global, Dr Azizul Kholis Jum'at ( 16/05/2025). Dari Rillis
Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata disampaikan bahwa Kementerian Pariwisata akan memberikan asistensi terkait peringatan yellow card yang diberikan oleh UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba. Sabtu ( 17/05/2025)
Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata juga menyampaikan bahwa Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, Bahwa Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sangat mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba untuk memenuhi rekomendasi UNESCO.
Baca Juga:
Guna Adanya Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pemkab Samosir Susun Naskah Terkait Akademik Ranperda Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana
"Kami menyadari bahwa status UNESCO Global Geopark membawa tanggung jawab besar, dan Kemenpar berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi pemerintah daerah dalam memenuhi setiap persyaratan dan rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO,"ucap Widiyanti Putri Wardhana yang disampaikan Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata
Lebih lanjut disampaikan Menteri Pariwisata bahwa Geopark Kaldera Toba memiliki potensi luar biasa, dan berharap pengelolaannya yang berkelanjutan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal dan sektor pariwisata Indonesia.
Baca Juga:
Lewat Aksi GWB, Kemenpar Kembali Inisiasi Bersihkan Danau Toba
Dan juga Kemenpar berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung setiap langkah perbaikan di Geopark Kaldera Toba, serta memastikan bahwa pengelolaannya sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian warisan alam.
Gubernur Sumatera Utara ( rompi biru/tengah) Bobby Nasution
Dr Azizul Kholis dalam diskusi yang dilaksanakan di kantor Kemenpar , menjelaskan Akan kronologis dan update yellow card yang dikeluarkan oleh UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba ( GKT). Disampaikan bahwa Pihaknya butuh waktu dua bulan untuk berbenah, dengan assessment baru yang disampaikan pihak UNESCO yang akan dilakukan pada 15 Juli 2025 mendatang.