Maka setiap Kegiatan budaya termasuk Festival Penulis ,Semakin memperkuat posisi Danau Toba bukan hanya sebagai destinasi wisata, Tetapi juga pusat kebudayaan dan Literasi dunia. Untuk itu mari kita jaga dan rawat danau toba, Tidak hanya dengan cinta pada alamnya, Tetapi juga dengan merawat narasi, cerita, dan Karya yang lahir dari tanah yang subur.
"Mari kita jadikan Literasi sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat, Sekaligus sebagai pilar untuk mewujudkan Sumatera Utara yang Unggul, Maju, Berkarakter, Dan Berkelanjutan,"ucap Gubsu dalam sambutannya.
Baca Juga:
Bupati Samosir Harapkan Dengan Adanya Event Trail Of The Kings, Akan Dapat Memberikan Dampak Positif Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Bupati Samosir Vandiko Gultom di acara pembukaan Festival Penulis Danau Toba 2025 juga menyampaikan kata sambutan yang diwakili Arnod Sitorus Asisten III Pemkab Samosir. Dalam kata sambutanya Bupati Samosir menyampaikan terima kasih kepada Amol Titus, Pendiri, Penulis, Penyair, Penasihat dan Pendidik, yang telah menyediakan forum tahunan yang sangat baik di Samosir,Dan bagi para penulis dari seluruh wilayah, Indonesia dan global yang berkumpul serta berdiskusi dapat berbagi ide dan kreativitasnya.
"Untuk kegiatan Festival Penulis Danau Toba, Kedepannya Pemkab Samosir akan mendukung penuh akan kegiatan Festival,"ucap Bupati Samosir.
Disampaikan Amol Titus, asal India, yang meluncurkan puisi dialog epik The Ballad of Lake Toba di festival tersebut yang dilakukan di tanggal 12 September, di kegiatan itu juga dilakukan acara penghormatan diberikan kepada novelis senior Indonesia Pramoedya Ananta Toer, Kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan 100 tahun kelahirannya dan juga kepada penyair legendaris Inggris William Wordsworth yang terinspirasi oleh indahnya Lake District di Cumbria, Inggris.. Dan hal tersebut menjadi inspirasi bagi para penulis guna menulis akan Danau Toba yang jauh lebih besar dan menakjubkan, termasuk dirinya.
Baca Juga:
Dengan Persetujuan 5 Fraksi, Bupati Samosir dan DPRD Samosir Sahkan RANPERDA P-APBD 2025 Menjadi PERDA
Dalam kesempatan tersebut Amol Titus menjelaskan bahwa dirinya telah mengunjungi Danau Toba dan sekitarnya selama 15 tahun terakhir dan beliau menganggap bahwa danau toba adalah sebagai ibunya danau, dan hal tersebut yang memberi baginya inspirasi, kebahagiaan, pembelajaran dan bahkan kenyamanan di saat-saat krisis pribadi.
"Saya menemukan banyak cerita, mitologi, legenda dan fakta menarik tentang vulkanologi, geologi dan ekologi wilayah tersebut.Dimana Wilayah ini juga menghadapi masalah masalah kontemporer seperti kekurangan air, hilangnya habitat karena penggundulan hutan, pencemaran badan air termasuk Danau Toba dan masalah sosial intoleransi dan kesenjangan pendapatan. Hal hal tersebut telah semuanya telah dibayangkan dan ditangkap secara kreatif dalam 30 bab puisi dialog dalam buku ini. Untuk mensosialisasikan pesan-pesan dan membagikan kreativitas saya,"ucap Amol Titus
Dan juga menjelaskan bahwa dirinya juga telah mulai berkolaborasi dengan seniman dan koreografer musik dan tari untuk menampilkan puisi dalam format yang inovatif kepada penonton.