SAMOSIR.WAHANANEWS.CO, Pangururan, Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulos Nasional yang di peringati setiap 17 Oktober,Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga menggelar Perayaan Hari Ulos Nasional di lokasi Water Front Pangururan, Jum'at (24/10/2025)
Kegiatan Perayaan hari ulos di kabupaten Samosir dibuka secara resmi Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk.Turut hadir di acara, SAB Rudi SM. Siahaan, dan beberapa pimpinan OPD lainnya, Ketua TP. PKK Ny. Kennauli A. Sidauruk, Ketua LAB Pantas M. Sinaga, serta jajaran MKKS dan K3S Kabupaten Samosir.
Baca Juga:
Dinas P3AP2KB Samosir Akan Lakukan Launching Program Ramos Pantas di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta
Acara yang bertajuk “Merayakan Warisan, Menyatukan Generasi” dikemas dalam Semarak Peradaban Batak. Di kegiatan tersebut diadakan lomba musik dan tari kreasi tradisional tingkat SD dan SMP antar kecamatan se-Kabupaten Samosir. Kegiatan lomba diikuti 360 peserta yang terdiri dari 9 kontingen tingkat SD dan 9 kontingen SMP mewakili kecamatan masing-masing.
Di acara perayaan dan lomba tersebut di tampilkan akan ragam bakat dan kebolehan memainkan musik dan tarian yang dipertunjukkan peserta. Dimana pertunjukan dan lomba menjadi tontonan yang menarik bagi ribuan pengunjung yang hadir. Dimana para peserta menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Batak melalui harmoni musik gondang, gerak tari kreasi, dan ragam ulos yang melekat ditubuh.
Wabup Ariston Sidauruk dalam sambutanya menyampaikan akan Apresiasi atas inisiatif kegiatan, dan disampaikan bahwa kegiatan salah satu bentuk dukungan dan dorongan bagi para generasi muda untuk terus mencintai budaya Batak.
Baca Juga:
Wakil Bupati Samosir Menegaskan Bahwa Stunting Masih Menjadi Persoalan Mendesak Yang Harus di Selesaikan Bersama,
"Kita ingin agar anak-anak SD dan SMP tetap mencintai budaya warisan leluhur. Walaupun nantinya sudah merantau, Jangan pernah lupa akan asal dan identitas sebagai orang Batak dari Samosir, titik nol peradaban Batak dan daerah pariwisata,”ucap Ariston Sidauruk
Wakil Bupati Samosir dalam sambutanya juga menjelaskan bahwa Ulos bukan sekadar kain, melainkan simbol kehangatan dan kasih sayang yang diwariskan dari leluhur.
"Budaya adalah keindahan yang dipertontonkan dengan seni dan perasaan. Saya mendukung penuh kegiatan yang dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap seni dan budaya Batak,”ujar Wakil Bupati Samosir
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Samosir, Ronal Sinaga, dalam sambutanya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara kepala sekolah melalui forum MKKS dan K3S sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya.
"Samosir memiliki 195 sekolah dasar dan 34 SMP di 9 kecamatan. Masing-masing kecamatan mengirimkan perwakilan untuk mengikuti lomba ini. Ini adalah bentuk kerja keras mempertahankan identitas budaya Batak di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju,”ucap Ronal Sinaga
Ketua panitia, Eybarda Simbolon, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi salah satu wadah bagi siswa untuk menampilkan kemampuan musik dan tari tradisional sekaligus dalam merayakan Hari Ulos Nasional.
"Ada sembilan tim SMP yang tampil, dimana masing-masing beranggotakan 20 orang, total sekitar 360 peserta. Kegiatan ini bagian dari program tahunan Disdikpora untuk memperkuat pemahaman seni dan musik tradisional di sekolah,”ucap Eybarda Simbolon
[Redaktur Hadi Kurniawan]