SAMOSIR.WAHANANEWS.CO - Jakarta, Dalam rangka Percepatan Eliminasi Tuberkulosis melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution dan Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk yang turut mendampingi Gubernur Sumatera Utara Rabu (27/08/2025) Menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Eliminasi Tuberkulosis melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Rakor dipimpin Mendagri Tito Karnavian didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Hadir 8 Gubernur serta 193 Bupati/Wali Kota dari berbagai provinsi seluruh Indonesia. Yang dilaksanakan di Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri RI, Jl. Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Kamis (28/08/2025).
Berdasarkan Laporan Global Tuberculosis Report 2024 mencatat Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan estimasi 1,09 juta kasus TBC dan 125 ribu kematian per tahun. Angka ini menegaskan urgensi percepatan penanggulangan TBC secara masif dan terintegrasi.
Baca Juga:
Guna Mendukung Kebutuhan Petani Akan Pupuk Kompos Bupati Samosir Resmikan Gudang Bolon Kompos
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mempercepat eliminasi TBC. Membutuhkan keterlibatan seluruh perangkat daerah melalui kebijakan, kewenangan, dan sumber daya yang ada.
“Semua perangkat daerah harus bergerak bersama. Kemendagri akan memastikan agar penanggulangan TBC menjadi prioritas pembangunan di setiap daerah,” kata Tito
Tito yakin, dengan pengalaman Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 sebagai bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat membawa bangsa keluar dari krisis. Untuk itu kata Tito, Kerjasama semua pihak menjadi kunci pemberantasan tuberculosis dengan vaksin dan obat yang tersedia. "Seharusnya kita lebih bisa bertindak tegas dan terukur. Jangan ada lagi kesenjangan pelayanan" tegasnya.
Baca Juga:
Keluarga Besar Sabam Sirait- dr Sondang Sidabutar Sumbangkan Mobil Ambulance Pada Pemkab Samosir
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan eliminasi TBC merupakan salah satu program prioritas nasional (quick win) Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa TBC memiliki tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan COVID-19.
“Sejak ditemukan, TBC telah merenggut hingga 1 miliar nyawa di dunia. Saat ini, setiap tahun terdapat sekitar 1 juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Artinya, setiap lima menit ada dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” jelas Menkes.
Dari estimasi 1 juta kasus per tahun, Indonesia baru mencatat 508.994 kasus hingga 25 Agustus 2025 atau 47% dari target nasional. “Target tahun ini adalah menemukan minimal 900 ribu kasus. Begitu pasien ditemukan, pengobatan jelas tersedia. Yang terpenting memastikan pasien minum obat teratur selama enam bulan agar sembuh total dan tidak menularkan lagi,” tambahnya.