Menurut Hendra, Kabupaten Samosir memiliki potensi besar, terutama dalam sektor kopi. Ia mencontohkan, koperasi desa dapat berperan sebagai offtaker untuk mengolah hasil pertanian sehingga masyarakat memperoleh harga jual yang lebih menguntungkan.
Saat ini, terdapat 134 KDMP di Samosir, namun masih perlu percepatan untuk masuk ke sistem digital nasional. Pemerintah menyiapkan pembangunan gudang berukuran 1.000 meter persegi bagi setiap KDMP, dibiayai oleh pemerintah melalui PT Agrinas Nusantara dengan dukungan TNI.
Baca Juga:
Di Perayaan Hari Ulos Wabub Samosir Sampaikan Bahwa Budaya Adalah Keindahan Yang Di Pertontonkan Dengan Seni Dan Perasaan
“Kami membantu inventarisasi aset desa sebagai lokasi pembangunan gudang. Pemerintah tidak memberi uang, tapi fasilitas dan sarana. Gudang itu nanti menjadi milik desa,” jelas Hendra.
Ia juga menegaskan, jika lahan sudah siap dan terdata, pembangunan gudang bisa langsung dilakukan. “Target Presiden, Januari atau paling lambat Maret tahun depan, semua gudang KDMP sudah harus terbangun,” ujarnya optimistis.
Dalam sesi teknis, staf digitalisasi Kemenkop, Faiz, memberikan pelatihan praktik penggunaan sistem Simkopdes—platform resmi untuk pendataan dan pengelolaan koperasi desa secara digital.
Baca Juga:
Dinas P3AP2KB Samosir Akan Lakukan Launching Program Ramos Pantas di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta
Menurutnya, digitalisasi menjadi amanat Presiden agar seluruh KDMP terintegrasi dengan sistem nasional. Dengan data yang terpusat, pengawasan dan akses pembiayaan menjadi lebih mudah, transparan, dan aman.
Faiz juga memperkenalkan beberapa situs resmi KDMP seperti merahputih.go.id, kopdesmerahputih.kop.id, dan siskopdes.id, yang dapat digunakan untuk pendaftaran, login, serta pengajuan pembiayaan. Jika mengalami kendala, pengurus koperasi dapat menghubungi helpdesk melalui layanan pesan WhatsApp.
“Digitalisasi ini membuka banyak peluang bisnis dan manfaat ekonomi bagi koperasi desa. Semua proses akan lebih cepat, aman, dan terdokumentasi dengan baik,” tuturnya.