“Pengunjung pasti meningkat. Kita perlu penyesuaian jadwal transportasi, penempatan petugas untuk mengatur antrean, serta koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholder,”ucap Ariston Sidauruk
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa
menurutnya, pelayanan transportasi darat dan danau harus mengedepankan keselamatan, kebersihan, dan kenyamanan. Khusus pengelola transportasi Danau seperti Kapal Fery Penyeberangan dpat menyesuaikan dengan situasi.
Baca Juga:
Pemkab Samosir Salurkan Bantuan Bibit Padi 12.5 Ton Dari Pemprov Sumut
“Sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, Samosir harus memberi pelayanan terbaik agar masyarakat, perantau, dan wisatawan merasa aman dan nyaman. Kami minta pengelola Fery untuk standby, menambah trip pada saat antrian panjang sesuai kebutuhan,"ujar Ariston sidauruk
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir, Laspayer Sipayung, di kegiatan rapat juga memaparkan bahwa pergerakan penumpang pada Nataru 2025–2026 diprediksi meningkat sekitar 10 persen. Dijelaskan, untuk tranportasi danau Kabupaten Samosir memilki 5 pelabuhan fery memiliki 9 KMP ditambah Wira Toba yang kemungkinan akan diluncurkan dalam Nataru.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebanyak 11 Dermaga tradisional dengan 182 Kapal tradisional juga telah disiapkan untuk melayani lonjakan pengunjung ke Samosir.Serta Menegaskan komitmen operator angkutan untuk sama-sama melayani pengunjung.
Baca Juga:
Bupati Samosir Berangkat kan Bantuan Kemanusiaan Pada Warga Sibolga/ Tapteng Yang Terdampak Bencana Banjir Dan Longsor
“Operator kapal agar siap 24 jam melayani pengunjung, jangan ada alasan. Silahkan cari formula lain agar seluruh pemudik dan wisatawan bisa diseberangkan,” tegas Laspayer Sipayung
Kadis Perhubungan juga menjelaskan bahwa Dishub sudah melakukan ramp check dan menyiapkan jalur pengalihan di titik rawan kemacetan.
“Kami akan lebih cepat menginformasikan jika terjadi kemacetan,”ucap Kadis Perhubungan lebih lanjut