SAMOSIR.WAHANANEWS.CO, Pangururan, Bupati Samosir Vandiko Gultom (25/07/2025) Mengundang Tim Akademisi dari Universitas Sumatera Utara Guna melakukan pengambilan sampel air untuk diteliti. Dimana sampel air yang sudah diambil dari beberapa titik sudah dibawa ke laboratorium USU untuk di analisis selanjutnya. Sabtu (26/07/2025)
Adapun tujuan Bupati Samosir mengundang dan mengajak Tim Akademis USU ke kabupaten Samosir dalam rangka kerja sama dengan adanya Fenomena alam yang menyebabkan keruhnya air Danau Toba serta membawa keresahan bagi masyarakat, Dimana fenomena dimungkinkan menjadi penyebab kematian ikan di Perairan danau toba yang ada di kabupaten Samosir.
Baca Juga:
Festival Tao Toba Jou Jou Resmi Dibuka, Kabupaten Samosir Telah 3 Kali Menjadi Tempat Festival Sejak 2021 Yang Dilaksanakan BI Sibolga.
"Ini langkah yang ditempuh Pemkab Samosir bersama Akademisi dari USU, kerjasama untuk mengambil sampel air, selanjutnya untuk dilakukan kajian terhadap fenomena alam di Samosir ini,"ucap Vandiko Gultom
Untuk penanganan selanjutnya, Vandiko juga berharap agar uji laboratorium yang dilakukan pihak USU dapat segera keluar sehingga Pemkab Samosir dapat melakukan langkah langkah penanganan kedepan.
"Kami harap masyarakat dapat bersabar, kita tunggu hasilnya jika sudah keluar nantinya Pemkab Samosir akan berusaha maksimal dalam penanganan lebih lanjut,"ujar Vandiko lebih lanjut
Baca Juga:
Yayasan Sabam Sirait Peduli Danau Toba Dukung Kemajuan Pariwisata Samosir Dengan Bersihkan Enceng Gondok Dan Pelatihan Bagi Masyarakat Dengan Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Enceng Gondok
Lembaga Peneliti USU bersama tim yang melakukan pengambilan sampel air di kawasan Water Front Pangururan, dan termasuk nantinya dikawasan perairan Sibeabea . Melihat kondisi saat ini, Salah satu Peneliti dari USU Ahli Limnologi Prof. Ternala Alexander Barus menjelaskan bahwa penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di dasar beserta endapannya naik ke permukaan.
"Di dasar sudah terjadi pembusukan yang bisa menghasilkan amoniak, H2S, belerang yang toksin dan ketika naik ke kepermukaan menyebar menyebabkan ikan mati, Disebabkan Kandungan oksigen sudah sangat rendah dibawah 2 mg/ liter dan sebaiknya diatas 4. Tapi kami akan melakukan kajian untuk memastikan hal ini"ucap Ternala Alexander Barus.
[Redaktur Hadi Kurniawan]