SAMOSIR.WAHANANEWS.CO ,- Tomok ,
Mangaliat Simarmata ketua LSM Jendela Toba dan Pemerhati kemajuan Pariwisata Kawasan danau Toba dan juga pemerhati lingkungan, menyampaikan beberapa responnya terkait akan rekrutmen dan pergantian Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark pada awak media Wahananews.co melalui pesan WhatsApp nya Selasa 28 Januari 2025
Mangaliat Simarmata menyampaikan sangat prihatin atas rekruitment para manager yang terkesan tertutup.Dimana dari info yang didengar dari para pengurus dan para manager geosite tidak pernah ada rapat mereka untuk itu
Baca Juga:
Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dari Mangaliat Simarmata
"Info yang kita dengar, Para manager geosite tidak pernah ada rapat mereka untuk itu,eh tiba-tiba sudah ada pengumuman pergantian pengurus,"ucap Mangaliat Simarmata
Lebih lanjut ketua LSM Jendela Toba juga menjelaskan bahwa sebaiknya rekrutmen, pergantian pengurus tersebut menunggu dilantik Gubernur Sumatera utara (Gubsu) yang definitif karena pergantian tersebut adalah otoritas kewenangan Gubsu.
"Menurut hemat saya sebaiknya kian rekrutmen, pergantian pengurus tersebut menunggu dilantik lah Gubernur Sumut yang definitif,"ucap Mangaliat
Baca Juga:
UNESCO Terbitkan 7 Rekomendasi bagi Geopark Kaldera Toba
Mangaliat Simarmata juga menyampaikan bahwa semasa kepengurusan mereka dan sejak ditetapkan UNESCO sebagai Geopark Internasional, Waktu itu mereka sudah meletakkan dasar-dasar akan Pengelolaan Geopark tersebut dengan baik sesuai dengan konsep Geopark UNESCO.
"Dimasa kepengurusan Kami waktu itu ,Kita sudah meletakkan dasar-dasar pengelolaan Geopark tersebut dengan baik sesuai dengan konsep Geopark UNESCO,"ujar ketua Jendela Toba lebih lanjut
Pemerhati kemajuan Pariwisata Kawasan danau Toba itu juga menyampaikan bahwa sesungguhnya tidak susah memenuhi 6 (enam) rekomendasi UNESCO jika ada kesungguhan.
"Dimasa ke pengurusan Pasca kami, kita menjalin kerjasama terutama kerjasama yang antara badan pengurus dengan Pemprovsu dan 7 ( tujuh) Pemkab yang ada di kawasan Danau Toba ( KDT)
Dijelaskan Mangaliat Simarmata selanjutnya,bahwa jika tidak dijalin kerjasama yang baik antara badan pengurus dengan Pemprovsu dan 7 Pemkab yang ada di kawasan Danau Toba (KDT) tentunya program kerja tidak akan tercapai.Jadi sangat beralasan UNESCO memberi kartu kuning tersebut,karena belum ada yang significant dilakukan dalam pemenuhan 6 rekomendasi UNESCO.
"Yang Saya tahu belum ada yang significant dilakukan dalam pemenuhan 6 rekomendasi UNESCO nya,"ujar Mangaliat Simarmata
Mangaliat Simarmata yang juga salah satu pemerhati lingkungan kawasan danau toba juga menyampaikan bahwa masih syukur dengan kartu kuning tersebut,Dimana masih diberi waktu membenahinya terhitung hingga bulan September 2025.Dan juga menanyakan akan kemampuan pengurus yang baru
"Semogaa bendera merah putih Indonesia tidak dipertaruhkan dimata dunia internasional kalau dicabut UNESCO akan status Geopark Internasional GKT nya. Horas," ucap Mangaliat Simarmata di pesan WhatsApp nya.
[Redaktur Hadi Kurniawan]