"Terimakasih kepada para jurnalis di Samosir yang telah berperan memberikan donasi untuk meringankan beban para saudara kita korban bencana banjir, bantuan ini akan kita salurkan mulai hari Selasa ke Sibolga, Tapteng dan Tapsel," ungkap Ana Sinabutar.
Sementara itu salah satu wartawan senior Efendy Naibaho berharap bantuan ini segera disalurkan sembari meminta pemerintah pusat dan provinsi Sumatera Utara serius menangani seluruh korban bencana.
Baca Juga:
PLN Journalist Awards 2025 Dibuka, Apresiasi untuk Jurnalis Angkat Isu Kedaulatan Energi
"Bantuan ini mungkin tak seberapa tapi kami lakukan dengan ikhlas, karenanya kami meminta pemerintah pusat dan provinsi untuk segera menyalurkan bantuan ke lokasi yang belum terakses, atau kalau perlu dinaikkan status bencana ini menjadi Bencana Nasional supaya penangannya lebih baik dan terarah," tegas Efendy Naibaho.
Terkait adanya kerusakan lingkungan yang diduga memperparah dampak banjir tersebut, jurnalis Ranto Limbong meminta segera diusut setiap pihak yang terlibat.
"Kami meminta pemerintah khususnya Kementerian Kehutanan mengusut tuntas perusak lingkungan yang melakukan penambahan hutan di Tapsel, Tapteng, Sibolga dan Taput, tangkap dan bawa ke pengadilan, yang paling penting Tutup dan Usut TPL," tegas Ranto Limbong.
Baca Juga:
55 Jurnalis FJM Jambi Kunjungi Fasilitas Migas Jadestone Energy, SKK Migas Salurkan Beasiswa ke Mahasiswa Lokal
Langkah para jurnalis Samosir ini bukan hanya tindakan sosial, melainkan cermin dari krisis tata kelola lingkungan dan kesiapsiagaan bencana yang masih rapuh di kawasan barat Indonesia.
[Redaktur Hadi Kurniawan]