"Negara kami melihat saat ini penguatan sektor pertanian, termasuk hortikultura, perlu dilakukan. Negara ini bergerak cepat
Kami tidak hanya basa-basi, tapi bekerja dengan tepat,"ujar Luhut Binsar Pandjaitan
Dikesempatan itu juga Direktur TSTH2 Prof. Sri Fatmawati menjelaskan Bahwa kawasan terdiri dari beberapa area, termasuk riset dan pembibitan. Dimana Beberapa tumbuhan yang dikembangkan dilokasi adalah bunga telang, kemenyan, ubi ungu, bawang putih, kentang, dan kunyit.
Baca Juga:
Kadis Budpar : Lomba Fashion Dalam Rangka Menanamkan Kecintaan dan Pelestarian Akan Ulos Bagi Masyarakat Khususnya Bagi Anak Anak dan Kawula Muda
"Kami juga mencoba mengolahnya menjadi produk turunan seperti keripik, serbuk, kosmetik, dan bioetanol,"ucap Direktur TSTH2
Sementara itu, Vice Minister for Foreign Economic Relations of the Ministry of Foreign Affairs of the Netherlands Michiel Sweers, menilai riset seperti ini merupakan langkah luar biasa dalam pengembangan tanaman hortikultura, yang kemudian diimplementasikan dalam program food estate. Serta menerangkan bahwa saat ini ada beberapa jenis tanaman hortikultura yang menjadi primadona di Belanda dan memungkinkan bisa ditanam di Indonesia.
Di kegiatan tersebut Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kehadiran delegasi dari Belanda di kawasan danau toba ini, termasuk kegigihan bapak Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua DEN untuk membawa pembangunan ke tapanuli,
Baca Juga:
Bupati Samosir Monitoring Lokasi Rencana Pembangunan Gedung Pertunjukan dan Taman Presiden RI Tahun 2026 di Tuk Tuk Siadong
"Semoga dengan kehadiran DEN dan delegasi dari Belanda ini, menjadikan Kawasan Danau Toba menjadi penyumbang swasembada pangan Nasional nantinya,"ucap Ariston.
[Redaktur Hadi Kurniawan]