Selain peluang investasi di sektor pembangkit listrik, terdapat juga peluang investasi di sektor penyaluran sebesar Rp565,3 triliun dan lainnya sebesar Rp268,4 triliun.
Di sisi lain, Bahlil mengungkapkan RUPTL PLN ini akan membuka peluang investasi senilai Rp2.967,4 triliun, yang akan digunakan untuk pembangunan pembangkit, jaringan transmisi, distribusi, dan program listrik desa.
Baca Juga:
RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah, PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi
Menariknya, sekitar 73% dari total kapasitas pembangkit direncanakan berasal dari skema kemitraan dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP), sementara sisanya akan dikelola oleh Grup PT PLN.
Menurut dia, implementasi dari rencana penyediaan usaha tenaga listrik ini diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, salah satunya dengan menciptakan lebih dari 1,7 juta lapangan kerja baru.
"Penyerapan tenaga kerja kurang lebih sekitar 1,7 juta, supaya Indonesia terang. Nah ini, kita pilih tenaga kerja kurang lebih sekitar 1,7 juta, dan tenaga kerja yang mencakup kebutuhan industri mengembangkan konstruksi operasional dunia untuk pembangkit. Jadi, sebesar 1,7 juta," pungkas Bahlil.
Baca Juga:
Komitmen NZE: PLN dan PT TMM Sepakati Proyek PLTA 300 MW di Kalimantan Timur
[Redaktur: Mega Puspita]