SAMOSIR.WAHANANEWS.CO - Jakarta, Dalam rangka kemajuan para petani di Kabupaten Samosir,Selasa (07/10/2025) Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, ST didampingi Kadis Ketapang dan Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP lakukan audiensi ke Kantor Ditjen Perkebunan Kementan RI di Gedung C Kementan RI, Jakarta, yang diterima langsung Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP, M.Si
Rabu (08/10/2025)
Di kegiatan Audensi tersebut, Bupati Samosir selain menyampaikan proposal usulan untuk pengembangan komoditi Kopi dan Kakao di Kabupaten Samosir, dan usulan program hilirisasi Kemiri dan Nira. Juga memaparkan akan kondisi sektor perkebunan di Kabupaten Samosir.
Baca Juga:
Event Trail Of The King (TOTK) di Ikuti 26 Negara Dan juga Akan Menghadirkan Artis Nasional GIGI Dalam Menghibur Masyarakat
Vandiko Gultom menyampaikan bahwa Pemkab Samosir telah berhasil mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis Andaliman Pulo Samosir dan telah diserahkan ke MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis) Andaliman Pulo Samosir. Dan juga menjelaskan bahwa Varietas Kopi Arabika Typica Samosir telah dilaunching dan sudah didaftar ke Kementan RI sebagai Varietas Lokal Samosir dan saat ini masih dalam proses untuk sertifikasi.
Bupati Samosir juga menjelaskan bahwa secara umum sektor perkebunan di Samosir didominasi oleh Kopi, Kakao dan Kemiri. Dimana dijelaskan juga bahwa saat ini, untuk komoditi Kopi memiliki eksisting di Kabupaten Samosir seluas 5.810 ha, terdiri dari Tanaman Belum Menghasilkan seluas 1.569,5 Ha, Tanaman Menghasilkan seluas 3.966,38 Ha dan Tanaman Tidak Menghasilkan (akibat terserang penyakit) seluas 275 ha.
Baca Juga:
Dalam Rangka Rayakan HUT TNI ke- 80, Polres Samosir dan Polsek Pangururan Kunjungi Koramil 03 Pangururan
Vandiko Gultom juga menjelaskan bahwa Pemkab Samosir juga telah melakukan pengembangan komoditi (peremajaan) Kopi sejak tahun 2022 sampai tahun 2025 dan telah mendapat bantuan dari APBN.
"Untuk tahun 2025 bantuan APBN ,100 ha untuk peremajaan dan ditambah untuk perluasan tanam seluas 200 Ha,"ucap Vandiko Gultom
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP, M.Si menyambut baik usulan yang disampaikan oleh Bupati Samosir. Dimana beliau menyarankan agar fokus di komoditi Kopi dan hilirisasi Kopi yang dipusatkan di Kabupaten Samosir, dan untuk kebutuhan luasan 7.000 ha supaya dikejar dan dikembangkan dalam kawasan.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian di acara tersebut menyampaikan bahwa selanjutnya pihaknya akan segera menurunkan tim dalam rangka menghadapi serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) tanaman Kopi di Kabupaten Samosir.
"Untuk Tahun 2026, Dirjen Perkebunan juga menyetujui bantuan untuk Kabupaten Samosir, yakni pengembangan 500 Ha komoditi Kopi dan 500 Ha komoditi Kakao,'ucap Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian
[Redaktur Hadi Kurniawan]