SAMOSIR.WAHANAMEWS.CO ,Pangururan Peringatan hari Kebangkitan Nasional tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di Tanah Lapang Pangururan, Bertindak sebagai Inspektur upacara Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk,Wakil Bupati Samosir sebelum membacakan Pidato Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid menyampaikan bahwa dengan Peringatan Harkitnas tahun 2025 ini diharapkan akan menjadi pedoman menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan. Selasa ( 20/05/2025)
Peringatan Harkitnas ke-117 Tahun 2025 yang mengangkat tema "Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat" di hadiri TNI/ Polri, jajaran pegawai lingkup Pemkab. Samosir dan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. Turut hadir Wakapolres Samosir Kompol Briston A.M. Napitupulu, Ketua DPRD Samosir Nasip Simbolon, Pabung Samosir Mayor Arm G. Sebayang, Kasi Intel Kajari Samosir Richard Simaremare, Sekdakab. Samosir Marudut Tua Sitinjak, para SAB, para Asisten Sekdakab. Samosir, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang dan pimpinan OPD lainnya.
Baca Juga:
Kapolres Samosir Mengajak Masyarakat Lawan Premanisme , Call Center 110 Dapat di Gunakan Sebagai Tempat Pengaduan
Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk bertindak sebagai Inspektur upacara Peringatan hari Kebangkitan Nasional untuk tingkat Kabupaten Samosir.
Dalam pidato Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid yang dibacakan Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk menyampaikan peringatan hari kebangkitan nasional tidak sekedar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional, akan tetapi membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.
Perjuangan di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, melahirkan sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa Indonesia membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing, kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri.
Baca Juga:
Abaikan Keselamatan dan Himbauan, 3 Warga Onanrunggu Tenggelam di Perairan Danau Toba
"Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup, sehingga ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks seperti kemajauan teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita,"ucap Menteri
Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid
Lebih lanjut disampaikan sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar dalam menghadapi dunia, politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian.
Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan. Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. Prinsip ini menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional.