SAMOSIR.WAHANANEWS.CO - Samosir Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI Zulkifli Hasan, Pimpin rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan Rakor turut di hadiri Wamen Kabinet Merah Putih, Pj.Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni Forkopimda Sumut, Pimpinan Lembaga dan Bupati/ Walikota se-Sumut. Turut mendampingi Bupati Samosir di kegiatan Rakor,Kadis Ketapang Pertanian Tumiur Gultom dan Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang. Kegiatan Rakor dilaksanakan di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan. Selasa 22 Januari 2025
Kegiatan Rakor yang dilaksanakan merupakan bagian dari sinkronisasi, koordinasi dan pengendalian program swasembada pangan nasional. Rakor juga membahas akan Sinergi Pemerintah pusat dengan Pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Provinsi Sumut dalam rangka mempersiapkan target swasembada pangan.
Baca Juga:
Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Samosir Tahun 2026 Dalam Rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Samosir
Adapun agenda yang dibahas diantaranya peningkatan jaringan irigasi, distribusi pupuk bersubsidi, pendayagunaan penyuluh pertanian, penyediaan bibit unggul (peternakan dan pertanian), ketersediaan dan harga pangan, food estate dan pusat riset genomik pertanian, perikanan tangkap dan budidaya,ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah dan makan bergizi gratis.
Menko Pangan dalam arahannya mengingatkan Kepala Daerah se-Sumut untuk mendukung swasembada pangan, sebagaimana konsentrasi Prioritas Presiden Prabowo Subianto. Lebih lanjut Menko Pangan RI Zulkifli Hasan menekankan bahwa keberadaan Swasembada pangan menjadi kunci untuk mengembalikan kejayaan petani dan sebagai modal Indonesia untuk jadi bangsa yang maju.
“Semua pihak harus bekerja keras untuk menyukseskan Swasembada pangan ini, Dimana untuk anggaran ketahanan pangan tahun 2025 secara nasional, telah ditetapkan sebanyak Rp144,6 triliun dengan rincian anggaran melalui kementerian dan lembaga Rp 59,42 triliun,"tegas Menko.Pangan RI Zulkifli Hasan
Baca Juga:
Bupati Samosir Apresiasi akan Ide Kreatif Pdt.Rein Justin Gultom selama bertugas sebagai Praeses Distrik VII Samosir
Menko.Pangan RI juga mengajak seluruh pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia, karena dengan kolaborasi akan mempermudah untuk mewujudkan program tersebut.
"Kita satu tim yang harus memiliki visi dan misi yang sama agar bisa sukses, makanya kami mengadakan rakor ini, perlu kami informasikan bahwa Pemerintah telah resmi menaikkan harga gabah dan jagung untuk kesejahteraan masyarakat petani,dimana harga gabah naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 sedangkan jagung Rp5.000 menjadi Rp5.500,"ucap Menko.Pangan RI Zulkifli Hasan lebih lanjut
Menko Pangan RI juga menyampaikan bahwa kenaikan produksi pangan di Februari naik 60 persen, bulan Maret naik 50 persen, April meningkat 50 persen, Dimana hal tersebut menjadi kabar gembira , Kenaikan hasil produksi 2 (dua ) kali lipat dari tahun lalu.guna mendukung kelanjutan hal tersebut sangat di harapkan kerjasama yang baik agar harga gabah tidak turun.Dengan adanya kerja sama yang baik kedepannya, hasil Produksi tidak akan merugikan para petani dan juga guna meningkatkan ketahan pangan di Indonesia.
Menko Pangan RI juga menyampaikan bahwa Perikanan, pertanian serta perkebunan Provinsi Sumut memiliki potensi yang luar biasa. Dan juga di sampaikan bahwa saat Sekarang hasil perkebunan harganya bagus dipasaran seperti cokelat, cengkeh, kelapa dan kopi. Terlebih bahwa semua itu tidak terlepas untuk mendorong dan mensukseskan program Ketahanan Pangan Nasional dan Makan Bergizi gratis yang merupakan nawacita Presiden RI Prabowo Subianto
"Kemarin kita sama-sama membantu pelaksanaan Makan Bergizi Gratis. Tahun ini memang baru 15 jutaan yang dapat menerima manfaat. Mudah-mudahan kalau Presiden bersedia beri anggaran 140 T di bulan Agustus, maka penerima akan mencapai 82 juta lebih untuk mencapai cita-cita Indonesia maju 10 tahun mendatang, " ucap Menko Pangan RI lebih lanjut.
Pj. Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menyampaikan di Rakor,Sangat Optimis pertanian Sumut bisa maksimal bila kendala yang ada saat ini teratasi. Dimana Kendala kendala tersebut menurutnya bisa teratasi lewat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.
Di jelaskan lebih lanjut bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi Sumut saat ini untuk memaksimalkan pertanian antara lain distribusi pupuk, kurangnya jumlah penyuluh pertanian dan yang cukup penting yaitu irigasi. Saat ini, Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) masih perlu perbaikan signifikan.
Terkait akan distribusi pupuk, beberapa kendala yang dihadapi para petani.Pj Gubsu di Rakor menyampaikan akan masalah keuangan petani, waktu sampainya ke petani tidak tepat, petani kesulitan saat menggunakan sistem digital dan administrasi. dan akan jumlah penyuluh saat ini menurut Fatoni Sumut masih kekurangan penyuluh sebanyak 3.142 orang.Jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
"Penyelesaian kendala-kendala ini perlu kolaborasi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah hingga ke perangkat desa, misalnya irigasi ada sistem irigasi, ada irigasi kewenangan pusat, provinsi dan daerah, begitu juga terkait distribusi pupuk," kata Pj Gubsu.
Pj.Gubsu juga menambahkan bahwa target tanam padi Sumut tahun 2025 seluas 1.465.944 Ha, tanaman reguler seluas 814.638 Ha dan lahan kering juga kegiatan oplah 651.306 Ha. Sumut saat ini, menurut Pj Gubsu,membutuhkan benih unggul bersertifikat dan penguatan Kelembagaan penangkar dan lantai jemur. Kebutuhan benih sebanyak 20.365,9 ton untuk tanam reguler dan 16.282,6 ton tanam lahan kering dan oplah.
"Kita cukup bersyukur karena hasil pertanian kita untuk bahan pangan baik, padi, jagung, bawang merah, cabai merah, cabai rawit sering surplus, dan saat surplus yang kita butuhkan hasil tani tersebut masih bisa terserap sehingga tidak merugikan petani,"ucap Pj.Sumut Agus Fatoni.
[Redaktur Hadi Kurniawan]