SAMOSIR.WHANANEWS CO , Sianjur Mula mula,Terkait akan informasi sudah terpilihnya General Manajer (GM) dan Manager di Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Dr.Wilmar E.Simandjorang Dipl , Ec.M.Si.
Direktur Pusat Studi Geopark Indonesia Penggiat Lingkungan dan Pariwisata Kawasan Danau Toba mengirimkan tanggapan pada Media WahanaNews.co ,melalui Pesan WhatsApp, Kamis 23 Januari 2025
Dalam pesan WhatsApp nya Dr.Wilmar E.Simandjorang menyampaikan bahwa terkait akan Pengangkatan General Manajer (GM) dan Manager di Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark beliau ingin mengingatkan kembali akan Pasang surut nya GEOPARK KALDERA TOBA dari segi kinerja, dan kepemimpinan yang akan sampaikan.
Baca Juga:
Pemprov Banten Dukung Pengembangan Geo Produk UMKM di Geopark Bayah Dome
Factor keberhasilannya sangat tergantung dari bentuk kelembagaannya.dan juga dengan kepemimpinannya. Selintas inilah perilaku organisasi yang diteliti semenjak keberadaan Geopark Kaldera Toba adalah sebagai berikut dimulai pada waktu:
1.Kinerja Inspiring Geopark Toba.
Untuk menjalankan misi pembangunan berbasis Geopark yakni Memuliakan Bumi dan Mensejahterakan Masyarakat, yang sudah banyak berhasil diterapkan diberbagai negara, Oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ( PemProv Sumut ) dibentuklah kelembagaan yang disebut Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba yang dipimpin Dr.Sabrina Dali Munthe, .
Dan dari hasil kinerja lembaga bentukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini pada tahun 2015 diputuskan dalam konferensi Asia Pasifik Global di Sanin, Kaigan, Jepang Geopark Kaldera Toba gagal masuk Global Geopark Network (GGN),
Baca Juga:
Indonesia WISE dan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Selenggarakan Seminar
2.Kinerja BP GKT Pasca Kegagalan tahun 2015.
Bertolak dari kegagalan tersebut selanjutnya dibentuklah kelembagaan oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara dan diikuti Peraturan Gubernur Sumut No 34 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Provinsi Sumatera Utara
Guna melaksanakan semua yang dipersyaratkan oleh GGN selanjut nya dibentuklah kepengurusan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor :188.44/5/KPTS/2016 tanggal 7 Januari 2016 dengan menunjuk Ir.Alimin Ginting seorang profesional di bidangnya yang diharapkan dapat mampu mengerjakan kelima Rekomendasi UNESCO
Untuk kita ingat bahwa kelembagaan yang ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 2015 sampai dengan ditetapkannya kepengurusan pada tanggal 7 Januari 2016 yang memakan waktu hampir 5 (lima) bulan lamanya baru ada kepengurusan. Dan sangat di sayangkan di masa itu pun Kawasan Danau Toba tidak berhasil menjadi Toba Caldera Unesco Global Geopark.(TC UGG)
3.Dampak dari kegagalan menjadi anggotab Global Geopark Network (GGN),
Atas kegagalan tersebut Pemerintah pusat kembali membentuk Tim Percepatan yang di nahkodai Pejabat Kementerian Pariwisata dan pada tingkat Provinsi dibentuk juga tim Percepatan Geopark Kaldera Toba yang langsung dipimpin Wakil Gubernur Sumut dan selanjutnya menjelma menjadi kelembagaan
Untuk unsur Pimpinan,di Pimpin General Manajer (GM) yang di jabat langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut. Perjuangan yang Panjang dan berliku dan juga dukungan dari berbagai pihak baik,itu dukungan dari 8 (delapan) Kabupaten yang ada di kawasan danau toba,Propinsi Sumatera utara ( Sumut) dan Pemerintah Pusat dan dengan keterlibatan Presiden Joko Widodo,Akhirnya ditanggal 10 Juli 2020 oleh UNESCO memberikan pengakuan pengakuan menjadi TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK (TC UGG) walaupun masih dengan 6 (enam) Rekomendasi dari UNESCO.
4.Kinerja TC UGGp Setelah Menyandang status TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK.
Untuk mempertahankan status UNESCO dan menterjemahkan akan 6 Rekomendasi UNESCO. Selanjutnya ditetapkan kelembagaan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark ( BPTC UGG).Sesuai dalam SK Gubernur Sumatera Utara
BPTC UGG yang di kukuhkan secara resmi oleh Pemerintah Sumatera utara di Tahun 2021.Pengukuhan dilaksanakan di Rapat kerja tanggal 28-29 Januari 2021 bertempat di Wisma Pemprovsu Pora-pora di Parapat Kabupaten Simalungun.
Namun sangat di sayangkan dari hasil kepemimpinan yang murni birokrat sejati selama menyandang TC UGGp diberi YELLOW CARD oleh Toba Caldera Unesco Global Geopark pada sidang tanggal 4-5 September 2023 di Maroko.Kemudian secara resmi telah disampaikan oleh UNESCO melalui surat Ref:SC/EES/EG/24/149 tanggal 28 Mei 2024 Kepada Pemerintah Indonesia c.q Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark(BP TC-UGGp).
5. Kinerja TC UGGp Setelah Menyandang Kartu Kuning.
Selanjutnya tanggal 22 Februari 2024 terbit Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2024 Tentang Pengelolaan Toba Caldera Unesco Global Geopark, tetapi Pergub kurang disosialisasikan dan pengangkatan personal sesuai dengan yang diamanatkan di Pergub tesebut baru dilakukan akhir tahun 2024 dan penetapan General Manager (GM) dan para managernya akhir bulan Januari 2025.
Mencermati personal hasil seleksi Januari 2025 Dr.Wilmar E.Simandjorang menyampaikan sepertinya kurang memberi harapan sesuai filosofi dan paradigma GEOPARK, Dimana yang melakukan seleksi bukan ahli dibidang Geopark dan juga Pemprovsu tidak melibatkan para penggiat TC UGGp yang sudah berpengalaman di bidangnya puluhan tahun.
Dr.Wilmar E.Simandjorang juga menuliskan bahwa Personil yang ditetapkan,Apabila dikuti jejak rekan digital tentu hasilnya pun adalah personal yang kurang dikenal jejak rekamnya di bidang Geopark.Dijelakan juga bahwa mengingat tenggang waktu guna melaksanakan perbaikan yang diberikan oleh UNESCO untuk memperoleh Green Card adalah terhitung 1 Januari 20024 s/d 31 Desember 2025.
Disampaikan juga bahwa waktu yang diberikan kurang dioptimalkan selama satu tahun dengan semestinya.Dan juga kurang melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dan juga untuk diketahui bahwa UNESCO itu perlu melihat laporan kemajuan sebelum revalidasi pada September 2025 mendatang.Hal tersebut untuk mengetahui apakah sudah melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi UNESCO atau tidak.
TC-UGGp akan punya sertifikat 2024-2025 jika berhasil memenuhi semua rekomendasi yang di berikan olehUNESCO,sesuai dengan surat Ref: SC/EES/EG/24/149 tanggal 28 Mei 2024 dan lolos revalidasi pada September 2025.
6. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sementara:
a. GEOPARK KALDERA TOBA mulai dari inspiring hingga TC UGGp yang dipimpin dengan gaya birokrat kelihatannya kurang berhasil, dan pemimpin dengan gaya profesional dibidaninya kurang mampu juga berkoordinasi khususnya dengan birokrasi pemerintah maupun para jajarannya yang berlatar belakang LSM dan politisi juga pejabat serta ilmuan.
b. Timbul pertanyaan Gaya yang dibutuhkan untuk memimpin menghadapi perolehan kartu kuning
Untuk jawaban sementara Gaya kepemimpinan kombinasi dari birokrat, akademisi, militer, profesional plus sebagai aktivis pergerakan yang berbasis komunitas (dapat menggerakkan komunitas dan masyarakat lokal) yang militan serta memimpin dengan hati yang takut akan Tuhan dan orientasi kepada masyarakat serta cinta lingkungan Kawasan Danau Toba dengan dibuktikan tinggal bersama Masyarakat Toba.
c.Dan juga anggaran yang kurang mendukung selama ini dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selalu menjadi momok kegagalan para Ketua atau GM Geopark Kaldera Toba. Dan untuk yang terakhir dari tulisan nya Dr.Wilmar E.Simandjorang menyampaikan The last but not least “ Apakah GM DAN PARA MANAJERNYA Toba Caldera Unesco Global Geopark (BP TC UGGp) yang dipilih sudah tepat sesuai tuntutan Pembangunan berbasis Geopark sebagaimana diuraikan di atas.
[Redaktur Hadi Kurniawan)